KORANJURI.COM-Rangkaian perayaan tahun baru Imlek atau Sin Cia sebenarnya telah dimulai sejak bulan 12 tanggal 24 Imlek, atau yang biasa di sebut dengan nama hari Tao Pek Kong, hari dimana Dewa dapur naik ke langit untuk menyampaikan catatan tentang kelakuan dan perbuatan setiap keluarga, atau rumah tangga yang ada di dunia selama tahun berjalan.
Pada perayaan Imlek, seluruh tempat persembahyangan umat Tri Darma selalu di penuhi warga keturunan tionghoa yang ingin merayakan sekaligus menggelar ritual doa, agar tahun yang akan mereka lalui senantiasa umat di beri kekuatan, kesehatan dan limpahan rejeki.
Kemeriahan perayaan Sin Cia 2568/2017 terlihat di seluruh klenteng yang ada di Indonesia, salah satunya di klenteng Tien Kok Sie Pasar gede Solo. Klenteng tertua yang ada di Solo ini setiap tahun di banjiri umat Tri Darma untuk menyambut datangnya tahun baru Imlek.
‘Mengawali rangkaian upacara keagamaann Imlek di klenteng Tien Kok Sie, umat Tri Darma lebih dulu menggelar upacara kepada Dewa Dapur.’ Kata Hong Siang, pemangku upacara di klenteng Tien Kok Sie
Menurut Hong Siang, Zaou Jun adalah dewa dapur yang memiliki nama kebesaran Jiu Tian Si Ming Zao Jun. Di Indonesia dewa dapur sangat di kenal dan menjadi salah satu dewa yang banyak di tempatkan di rumah dan tempat tempat usaha milik warga keturunan Tionghoa.
Sedangkan di klenteng Tien Kok Sie sendiri imbuhnya, dewa dapur di tempatkan di altar ke 15 atau pada urutan terakhir. Dewa ini memiliki kedudukan yang tinggi sekaligus dianggap sebagai Dewa pelindung rumah tangga. Oleh karena itu banyak umat Tri Dharma yang memiliki altar pemujaan dewa dapur sendiri di rumah rumah mereka.
‘Dalam kepercayaan umat Tri Dharma, dewa dapur memiliki tugas menyampaikan berkah dan hukuman kepada setiap penghuni rumah sesuai dengan perbuatannya’ Uraianya
Tugas yang di emban Dewa Dapur juga membuat laporan tahunan tentang tingkah laku masing masing manusia di dalam rumah selama setahun berjalan, setelah itu pada tanggal 24 bulan 12 Imlek, Dewa dapur akan naik ke langit menyampaikan laporanya kepada raja Dewa langit Yu Huang Shang.
Oleh sebab itu mengawali peringatan Sin Cia atau tahun baru Imlek, lebih dulu di gelar upacara sembahyang kepada Dewa Dapur atau yang biasa di sebut dengan nama hari “Toa Pek Kong naik”. Upacara sembahyang kepada Dewa dapur banyak dilakukan para pekerja tukang masak, pengusaha masakan dan makanan, karena Dewa ini di anggap sebagai pelindung bagi mereka.
Tidak hanya upacara sembahyang kepada Dewa Dapur saja, untuk melepas keberangkatan Dewa dapur menghadap raja langit, umat Tri Dharma juga mempersembahkan berbagai persembahan sesaji berupa buah buahan yang manis manis., kue dan makanan yang memiliki rasa manis.
Sesaji tersebut sebagai symbol dan harapan, agar dalam penyampaian catatan yang di haturkan Dewa dapur kepada Dewa langit, semua catatan adalah yang manis manis akan kebaikan mereka semanis mungkin. Agar Dewa Dapur membawa pulang berkah apabila kembali ke bumi./ jk