Pemkot Solo Menjawab Keresahan Para Pedagang, Menyangkut Sengketa Tanah Sriwedari

KORANJURI.COM – Dalam rangka mangayubagyo atas terpilihnya kembali pasangan incumbent, Walikota dan Wakil Walikota Solo, FX.Hadi Rudyatmo dan Purnomo. Paguyuban para pedagang Sriwedari yang tergabung dalam FOKSRI menggelar syukuran bertempat di Jalan Musium, Sriwedari Solo Senin ( 28/3 ).

Pada kesempatan yang baik tersebut, para pedagang di Sriwedari sempat menyampaikan uneg uneg atau ngudarasa kepada pasangan terpilih. Dalam uneg unegnya para pedagang berharap kepada Walikota Solo soal kejelasan nasib mereka.

Keresahan para pedagang ini bukan tanpa alasan, pasalnya kasus sengketa lahan Sriwedari antara ahli waris Wiryodiningrat dengan Pemerintah Kota Solo sampai saat ini masih belum jelas kapan rampungnya. Hingga permasalahan itu membuat para pedagang kian hari kian resah, namun keresahan ini di tepis oleh Rudi.

Kepada para pedagang Rudi berpesan, agar para pedagang tetap bekerja seperti biasanya.

‘ Tidak usah memikirkan persoalan sengketa, karena persoalan tersebut adalah  urusan pemerintah kota dan Pemerintah Republik Indonesia dalam menyelesaikan persoalan Sriwedari. ‘ Tegas Rudi, di sambut antusias gembira para pedagang mendengar keterangan langsung dari Walikota Solo.

Di tambahkan oleh Rudi, para pedagang di harap tidak perlu resah dan gelisah, yang berdagang tetap berdagang , musium tetap musium, Sriwedari tetap Sriwedari, demikian di tegaskan Rudi.

Bagi pemerintah kota Solo, Sriwedari bukan milik siapapun, Sriwedari adalah milik umum yang harus kembali ke pangkuan ibu pertiwi, karena Sriwedari adalah aset negara. Menyangkut banyaknya bangunan yang rusak di Sriwedari, hal tersebut  juga menjadi perhatian pemerintah kota Solo.

Melalui Dinas Pariwisata Kota Solo Rudi berpesan, agar bisa di anggarkan oleh dinas terkait anggaran untuk pembenahan infrastruktur di Sriwedari.

Dalam sambutanya Rudi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga kota Solo, khususnya para pedagang Sriwedari yang telah memberi amanah kepada Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk melayani seluruh warga masyarakat kota Solo, tanpa memandang perbedaan golongan, suku, agama dan ras.

Acara mangayubagyo yang di hadiri para ketua paguyuban, pengurus FOKSRI, dan Muspika setempat, di akhiri dengan upacara pemotongan tumpeng nasi kuning oleh Wakil Walikota Solo di dampingi Walikota, kepala Dinas Periwisata Kota Solo, Ketua dan Pembina FOKSRI./ Jk

 

Please follow and like us:
0
Spread the love
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

soloraya koranjuri

FREE
VIEW