KORANJURI.COM – Dengan berbekal 60 indukan love bird produktif, Faisal Bos Kechil yang membuka penangkaran di Kartasura, Jawa Tengah, setiap bulannya dapat memanen sedikitnya 30 ekor love bird. Minimal per-ekor love bird yang berumur 3 bulan tersebut dijual dengan harga Rp 2 juta rupiah.
“Harga tergantung trah dan prestasi love bird,” terang Faisal.
Ramainya kontes burung Love Bird, menjadikan <i>Breeding Love Bird</i> laris di pasaran, baik yang dijual secara online maupun secara langsung. Di Solo, sedikitnya ada 500 lebih Breeding Love Bird yang penjualannya sudah tembus kota lain di Pulau Jawa maupun Luar Jawa. Tidak hanya Breeding, di kawasan sekitaran kota Solo juga banyak dibangun tempat kontes burung atau yang biasa di sebut gantangan.
Breeding burung merupakan suatu pendukung konservasi, sebuah konsep yang mudah dan tepat sasaran. Karena kontes burung sekarang ini menjamur di kalangan masyarakat se-Indonesia. Dengan breeding juga dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan.
Menurut Faisal, lomba burung dan konservasi saling berkesinambungan dan meningkatkan ekonomi. Selain breeding burung, masyarakat juga membuat sangkar burung, meracik makanan burung dan juga asesoris yang kesemuanya itu dapat membangun ekonomi kerakyatan Indonesia.
Agus
