Luar Biasa, Anak Berkebutuhan Khusus Kelas 3 SD Sudah Hafal 30 Juz dan Menunaikan Ibadah Haji

KORANJURI.COM-Meski sejak lahir menderita penyakit Cerebral Palsy hingga menyebabkan kelumpuhan fungsi monotorik dalam perkembangan anak sejak lahir, namun hal itu tidak menghambat perkembangan Fajar ( 12 th ) mengenal dan memperdalam ilmu agama Islam di sebuah Sekolah Dasar Islam Terpadu yang berada di daerah Kabupaten Boyolali.

Bocah berkebutuhan khusus anak dari pasangan Heni Sulistyowati dan Wahyudiyono ini,  di usianya yang relatif masih sangat muda ternyata memiliki prestasi yang sangat membanggakan, mampu menghafal 30 Juz ayat suci Al Quran serta telah menunaikan ibadah Haji.  Haji yang ia tunaikan bersama dengan orang tuanya, hasil dari penghargaan kerajaan Arab Saudi atas kekagumanya melihat Fajar mampu menghafal 30 Juz ayat ayat suci Al Quran .

‘Penghargaan menunaikan ibadah Haji di dapat Fajar saat ia mengikuti MTQ di Jakarta’ Kata Ustadzah Lina Mardiyah, guru walikelas Fajar

Di tambahkan oleh guru walikelas Fajar, Ustad Dani, salah seorang ustad yang  melihat penampilanya pada saat Fajar melantunkan ayat suci dengan hafalan, membuat teman dekat Syech Qolid orang kepercayaan kerajaan Arab Saudi tersebut, terkagum kagum.

‘ Dari kekaguman Ustad Dani, Fajar lantas di perkenalkan dengan Syech Qolid dan di uji dengan hafalan 30 Juz ayat ayat suci Al Quran secara acak dan berhasil di hafalnya. ‘ Terang Ustadzah Lina Mardiyah

Dari keberhasilan itu,  Fajar kemudian memperoleh penghargaan menunaikan ibadah Haji di Mekkah secara gratis bersama dengan orang tuanya.

Kepandaian Fajar menghafal ayat suci Al Quran tidak lepas dari perjuangan kedua orang tuanya yang mendidik Fajar dengan cara Islami, meski dengan segala keterbatasan fungsi syaraf motorik anaknya yang lumpuh.

Sejak masih di dalam kandungan Fajar selalu di perdengarkan murotal, hafalan ayat suci dari alat perekam. Sampai dengan ia lahir dari dalam kandungan diusianya yang prematur tujuh bulan, dengan sabar dan tekun kedua orang tuanya tetap masih setia memperdengarkan murotal kepada anaknya hingga menginjak masa pertumbuhan.

‘ Selama masa perkembangan, fajar tidak diperkenalkan dengan tontonan acara televisi’ Ujar Heni, ibunda Fajar.

Menurut Heni, banyak tayangan televisi saat ini yang kurang baik dan kurang mendidik perkembangan anak seusia dia. Heni hanya mengenalkan Fajar dengan internet, itupun harus selalu dalam pendampingan, arahan dan tuntunan orang tua.

Anak berkebutuhan khusus yang gemar menjadi imam pada saat menunaikan sembahyang sholat bersama dengan teman sekelasnya ini, juga bercita cita ingin menjadi imam di Masjidil Haram. Hal tersebut di ungkapkan sendiri oleh Fajar saat ia di tanya apa cita citanya di masa depan.

‘Saat ini Fajar harus menjalani terapy dan sekolah di sekolah dasar Islam terpadu Al – Ihsan atas bimbingan para Ustad dan Ustadzah yang membingnya. Meski berkebutuhan khusus, namun pada saat proses belajar mengajar Fajar diperlakukan sama seperti teman sekelasnya’ Pungkas ibunda Fajar./ Jk

 

Please follow and like us:
0
Spread the love
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

soloraya koranjuri

FREE
VIEW