Hadirkan DUDI, SMK Kesehatan Purworejo Gelar Workshop Penyelarasan Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja

KORANJURI.COM – Diikuti semua guru, SMK Kesehatan Purworejo menggelar Workshop Penyelarasan Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja, Sabtu (28/10/2023).

Menghadirkan dua narasumber dari DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri), Nurwahid dari LPK X-Japan dan Krisnanto dari LPK Kasih Bintang Timur, workshop juga dihadiri Prof Dr Edi Sutaji, M.Pd., dari Universitas Negeri Malang selaku perguruan tinggi pendamping dan Ketua Yayasan Bina Tani Bagelen Ir Ari Tiasadi.

Waka Kurikulum Setiawan Adi Nugroho, M.Pd, Gr. menjelaskan, workshop digelar dalam rangka mengkaji, menganalisis dan membuat kesepakatan serta diskusi berkaitan dengan pengembangan Caregiver di SMK Kesehatan Purworejo.

“Kita membahas bagaimana mempersiapkan tenaga Caregiver yang handal sesuai standar atau keinginan/standar industri,” jelas Setiawan.

Menurutnya, dari LPK X-Japan, menyampaikan, Caregiver seperti apa yang diinginkan di Jepang. Dan dari sekolah menyiapkan lulusan yang punya standar minimal sama dari keinginan DUDI.

“Kita juga melihat faktor pendukung dan apa saja kendala yang dialami sekolah dalam peningkatan profesionalisme lulusan,” ungkap Setiawan.

Narasumber dari LPK Kasih Bintang Timur menyampaikan tentang perawatan bayi, yakni untuk peningkatan TeFa perawatan bayi. Industri menginginkan lulusannya seperti apa dan itu disampaikan pada siswa untuk bisa bekerja di LPK Kasih Bintang Timur.

Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, S.Sos., M.Pd., menyebut, workshop yang dilaksanakan merupakan bagian dari program SMK PK yang diterima SMK Kesehatan Purworejo.

“Dengan kegiatan ini akan lebih mempertajam lagi tentang kesiapan sekolah dalam mempersiapkan lulusannya, yang siap kerja siap kuliah, siap bekerja sambil kuliah,” ujar Nuryadin, yang berharap guru-guru akan paham dan mengerti orientasi pembelajaran yang diarahkan untuk bagaimana mempersiapkan lulusan agar siap kerja di luar negeri.

Prof Edi menjelaskan, dari pelaksanaan FGD (Focus Group Discussion) yang dikemas dalam bentuk workshop itu, akhirnya berhasil diambil beberapa kesimpulan.

Yakni, penanaman dan pembentukan karakter siswa memerlukan proses yang matang dan tidak instan, perlu sosialisasi kepada masyarakat hasil parenting yang dilakukan, indikator pendidikan karakter perlu dibentuk diantaranya jujur dan tak mudah putus asa, meningkatkan kompetensi Caregiver melalui sinkronisasi kurikulum studi kelayakan dan kerjasama dengan dunia kerja, mengoptimalkan peluang penyerapan lulusan SMK Kesehatan Purworejo untuk kuliah sambil bekerja.

“Kesimpulan yang bagus dari hasil FGD antara kepala sekolah, ketua yayasan dan narasumber dan para guru SMK Kesehatan Purworejo,” pungkas Prof Edi. (Jon)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

Please follow and like us:
0
Spread the love
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
soloraya koranjuri

FREE
VIEW