KORANJURI.COM- Perayaan sekaten atau grebeg mulud yang di gelar setiap tahun pada bulan Mulud dalam penanggalan Jawa, tahun ini jatuh pada tanggal 24 Nov – 1 Desember 2017 yang akan di akhiri dengan prosesi kirab gunungan dari kraton menuju masjid agung Surakarta.
Keistimewaan sekaten tahun ini juga bertepatan dengan Grebeg Dal dalam kalender Jawa Sultan Agung Hanyokrokusuma. Dimana dalam acara Grebeg Dal di bulan Mulud, Kraton akan menggelar tradisi adat ‘ adang dandang sedudo ‘ yang hanya di lakukan setiap delapan tahun sekali.
‘Adang dandang sedudo ‘ adalah tradisi menanak nasi dengan menggunakan periuk sedudo.’ Terang GPH Dipokusuma, putra PB XII yang menjabat Pengageng Parentah Kraton Kasunanan Surakarta di lingkungan Kraton.
Dandang Sedudo adalah periuk milik Jaka Tarub yang dulu pernah di pakai oleh Dewi Nawang Wulan .
Di dalam legenda Jaka Tarub di kisahkan, Dewi Nawangwulan menanak nasi hanya dengan seuntai padi. Sehingga lumbung padi yang berisi padi tidak akan pernah habis. Tetapi setiap kali Dewi Nawangwulan menanak nasi, ia selalu berpesan kepada Jaka Tarub untuk tidak membuka periuk.
Rasa penasaran keinginan tahunya terus berkecamuk, setiap kali Dewi Nawangwulan istrinya menanak nasi. Sampai akhirnya pada suatu ketika Jaka Tarub nekat membuka periuk nasi dan dilihatnya di dalam periuk hanya seuntai padi. Mengetahui suaminya melanggar larangan, Dewi Nawangwulan pasrah. Ia harus bekerja keras menumbuk padi setiap kali akan menanak nasi.
baca: 24 November 2017, Mengawali Perayaan Sekaten Di Kraton Solo
Pekerjaan tersebut semakin membuat isi padi di dalam lumbung habis. Hingga suatu waktu Dewi Nawangwulan melihat pakaian bidadari miliknya ada di dalam lumbung padi. Pakaian tersebut rupanya di sembunyikan oleh Jaka Tarub pada saat jatuh hati kepada Dewi Nawangwulan. Harapanya agar Dewi Nawanngwulan tidak bisa kembali ke kahyangan.
Dalam legenda di kisahkan, jika keturunan Jaka Tarub dan Dewi Nawangwulan kelak akan menjadi raja raja tanah Jawa. Terbukti Ki Ageng Pemanahan putra Ki Ageng Henis yang tak lain cucu Jaka Tarub berhasil membangun tahta Mataram Islam pertama kali di tanah Jawa.
Turun temurun dandang Sedudo milik Dewi Nawangwulan dan Jaka Tarub di simpan oleh anak keturunanya. Setiap delapan tahun sekali dandang tersebut di pakai untuk menanak nasi dalam tradisi grebeg dal oleh raja raja Mataram di dalam kraton.
Nasi yang sudah matang nantinya akan di bagi bagikan kepada seluruh kerabat yang saat itu hadir dalam acara grebeg dal. / Jk