KORANJURI.COM- Tahun 2015 yang lalu penduduk Desa Anggrasmanis, Jenawi Karanganyar, membuka sebuah obyek wisata alam, berupa air terjun di lereng Gunung Lawu yang di berinama air terjun Ringin Jenggot. Lokasi air terjun ini bagi penduduk desa, di yakini sebagai jalur pamuksan Brawijaya V.
‘Air terjun Ringin Jenggot di percaya memiliki benang merah dengan beberapa tempat keramat yang pernah di singgahi Prabu Brawijaya V, sebelum beliau moksa di atas puncak Gunung Lawu.’ Ujar Mangku Jito, Pemangku Pura Demping Jenawi Karanganyar
Di lokasi jalur pamuksan tersebut idak hanya berupa air terjun, tetapi terdapat juga sebuah relief batu bertuliskan huruf arab al – karomah atau alam karomah. Di bawah tulisan al – karomah terdapat gambar panah penunjuk arah yang menunjuk sebuah arah jalur pendakian ke puncak Gunung Lawu.
Nama Ringin Jenggot dipakai karena adanya sebuah pohon beringin yang tumbuhnya tidak jauh dari air terjun. Sebelumnya pemangku pura Demping menyebut air terjun ini dengan nama ‘Jumok angin angin’.
Dari Keterangan Surono, Kasub Pengembangan Wisata Pemkab Karanganyar, air terjun Ringin Jenggot di buka oleh penduduk desa pada awal bulan April tahun 2015. Keberadaan air terjun ini sebenarnya memang sudah lama di ketahui , namun baru awal bulan April 2015 dibuka oleh warga untuk umum
Alasanya menurut Surono, karena lokasinya berada jauh di dalam hutan Gunung Lawu yang masih perawan, sehingga harus di buatkan lebih dulu akses jalan masuk ke lokasi
Dibukanya air terjun ringin jenggot bukan atas keinginan Pemerintah Kabupaten, namun atas kemauan penduduk sekitar yang ingin menjadikan kawasan tersebut menjadi tujuan wisata di Desa Jenawi.
Oleh karena itu atas kesepakatan bersama antara warga, Dinas Pariwisata dan pemangku adat, air terjun Ringin Jenggot lantas di buka untuk umum.
Di jelaskan oleh Surono, pemberian nama‘ Jalur Pamuksan Brawijaya V’ bukan tanpa alasan. Nama ini di berikan berdasar keterkaitan kawasan tersebut dengan beberapa situs peninggalan yang ada di sekitarnya, serta kajian secara spiritual antara Surono dengan pemangku pura Demping sekaligus sesepuh desa Anggrasmanis.
“ Nama Jalur Pamuksan Brawijaya diambil setelah melalui proses ritual meditasi’ Ungkap Mangku Jito menambahkan.
Lebih lanjut dikatakan oleh Mangku Jito, selama ini tidak banyak orang yang mengenal dan mengetahui air terjun Ringin Jenggot berada di jalur pamuksan Prabu Brawijaya V, mulai dari Alas Ketonggo , Candi Cetho, Candi Kethek terus ke puncak Lawu. Berdasar pada keterkaitan ini, maka sesepuh desa meyakini jika kawasan Ringin Jenggot adalah ‘Jalur Pamuksan Brawijaya V’. Pungkasnya./ Jk