KORANJURI.COM- Sebuah kehormatan di terima salah satu putra terbaik asal Solo, Kolonel Inf.Arris Syamsu S.AP, S.H yang di anugerahi bintang kehormatan Veteran bertepatan pada Hari Veteran Nasional yang jatuh pada tanggal 10 Agustus 2016.
‘Kehormatan bintang Veteran adalah penghargaan tertinggi yang di berikan kepada para anggota Veteran, baik yang sudah memasuki masa purna ataupun para tentara aktif yang dianggap berjasa kepada Veteran’ Kata Satam Hadibroto, ketua LVRI Kota Surakarta, di sela sela acara tasyakuran atas penganugerahan bintang Kehormatan Veteran kepada Kolonel Inf Arris Syamsu di kantor Macab Veteran Surakarta.
Di tambahkan Satam, pemberian bintang jasa kepada pria kelahiran Palopo lima puluh dua tahun silam yang sekarang duduk sebagai Staf Ahli Pangdam IV Diponegoro Bid. Ideologi ini, merupakan satu satunya bintang kehormatan Veteran yang di berikan kepada tentara aktif.
Menurut Satam, kepedulian beliau kepada para Veteran di wujudkan dalam sikap dan perilaku kepemimpinanya, yang selalu memberikan rasa hormat kepada para Veteran hingga di akhir hayatnya.
Karena bagi beliau, Veteran adalah pejuang yang harus di junjung dan hormati. Tanpa peran serta para veteran, bangsa ini tidak akan pernah mengenyam kemerdekaan.
Upacara tasyakuran yang di gelar di Markas Cabang LVRI Kota Surakarta, dilakukan secara sederhana dan khidmat.
Puluhan anggota veteran hadir dalam acara tasyakuran yang di tutup dengan upacara pemotongan tumpeng oleh Kolonel Inf. Arris Syamsu, S.AP,S.H di serahkan kepada ketua LVRI Kota Surakarta.
Dalam sambutanya Kolonel Inf. Arris Syamsu mengatakan, Veteran adalah bagian dari sejarah yang harus kita hormati. Untuk itu dalam pesannya ia menandaskan, pentingnya menanamkan nilai nilai sejarah kepada para generasi muda sekarang ini.
Generasi muda harus menswitch mainset cinta tanah air, agar mereka bangga terhadap bangsa dan negaranya sendiri. Menanamkan ideologi kebangsaan bagi Arris sangat penting, karena rasa nasionalisme di kalangan para generasi muda saat ini telah banyak yang luntur.
Terbukti kata Kolonel Inf. Arris, mencintai sejarah hanya pepatah kata kiasan.
Oleh karenanya, membangun kecintaan kepada bangsa dan negara adalah hal mutlak yang harus di lakukan bangsa ini, demi tercapainya persatuan, kemakmuran dan kesejahteraan untuk kita bersama.
Pria yang memiliki banyak piagam penghargaan dan bintang jasa dari negara ini mencontohkan, menanamkan nilai kebangsaan cinta tanah air di mulai dari diri kita sendiri dan lingkungan terdekat.
Sebagai seorang prajurit yang pernah duduk sebagai Wadanyonif 403 semasa terjadinya konflik Horisontal di Maluku, ia selalu menanamkan cinta tanah air kepada para prajurit prajuritnya, agar bisa bersikap netral dalam bertugas.
Karena saat itu yang dihadapi bukanlah musuh, tetapi saudara sendiri sebangsa setanah air yang tengah saling berseteru antar kedua belah pihak. Dengan menanamkan rasa cinta tanah air, ego suku, agama dan ras bisa disingkirkan, tergantikan rasa cinta tanah air yang kesemuanya satu dalam kesatuan NKRI.
Nilai persatuan dan kesatuan juga di wujudkan semasa Arris menjabat sebagai Dandim.
Dalam kepemimpinanya, Arris berusaha mensinergikan seluruh alat kelengkapan negara yang berada di teritorialnya, sehingga kekompakan dan kondusifitas selalu terjaga. Baik sesama aparat TNI dan Polri, birokrasi pemerintahan dan masyarakat senantiasa juga selalu terjaga dengan aman dan damai.
Kiat untuk menjaga persatuan antar aparat, papar Kolonel Inf. Arris Syamsu, kedekatan personal baik yang duduk di pucuk pimpinan hingga di level paling bawah penting menjalin tali silaturhami. Karena dari silaturahmi akan terbangun rasa kebersamaan, kegotong royongan dalam kesatuan dan persatuan.
Sehingga konflik dan segala permasalahan bisa di redam dan di atasi dengan baik, tanpa menimbulkan gejolak.
Menanamkan cinta tanah air kepada masyarakat di kota kota besar seperti Solo sangat penting.
Oleh karenanya, rasa kebangsaan bisa dibangun dengan sinergi antara TNI dan birokrasi Pemerintah di daerah, urai Kolonel Inf. Arris Syamsu, S.AP, S.H yang sekarang menetap di kampung Gandekan Tengen, Jebres Solo./ Jk
